Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dilaporkan telah melakukan eksperimen dengan menembakkan laser ke robot pendarat India bernama Vikram di Bulan. Meskipun terdengar seperti perang antariksa, sebenarnya ini adalah kegiatan ilmiah untuk mengetahui lokasi benda-benda di Bulan.
Laser tersebut ditembakkan oleh Reconnaissance Orbiter dari orbit ke permukaan Bulan dengan jarak 100 kilometer. Hasilnya, laser berhasil mengenai target berukuran 5 centimeter, menurut laporan dari IFL Science pada Jumat, 26 Januari 2024.
Yang menarik, laser yang dikirimkan berhasil ditangkap oleh robot Vikram, dan kemudian robot tersebut memantulkan kembali laser tersebut ke sumbernya. Eksperimen ini sebenarnya memiliki tujuan untuk menentukan lokasi suatu benda yang diam di Bulan.
Meski robot Vikram sudah tidak berfungsi dan tetap berada di lokasinya, eksperimen ini diharapkan akan berguna untuk mengetahui lokasi misi berpindah-pindah di Bulan di masa depan.
Retroreflektor yang digunakan oleh Vikram dalam eksperimen ini seukuran Oreo dan dikembangkan oleh tim Xiaoli Sun. Alat tersebut memiliki kemampuan memantulkan cahaya dari segala arah, sehingga mempermudah pengukuran lokasi.
Metode ini dianggap lebih efisien karena tidak memerlukan daya atau pemeliharaan yang intensif. NASA selama 13 tahun terakhir umumnya menggunakan altimeter Lunar Orbiter (LOLA) untuk instrumen laser, tetapi sayangnya LOLA tidak dirancang untuk mencapai target dengan ukuran yang sangat kecil, sekitar 10 meter.
Eksperimen ini memberikan kontribusi baru dalam pemetaan lokasi benda di Bulan menggunakan laser, dan hasilnya diharapkan dapat membantu penelitian dan pemahaman lebih lanjut tentang permukaan Bulan.